Pages

Adilkah ?

Sebetulnya, penulis tidak ingin mengungkit istilah pribumi dan non pribumi yang konon katanya mengundang SARA, namun hati ini tergerak karena sudah tidak ada keadilan lagi di negeri ini. 
Seorang remaja etnis non pribumi yang mengancam akan membakar rumah dianggap hanya becanda saja, sedangkan kasus lain yang hanya share gambar editan Jokowi langsung ditangkap dan dipenjara.
Santri pribumi yang share gambar jokowi diedit dengan photoshop sedang nambal ban langsung diciduk dan penjara, padahal hanya gambar. Berbeda lagi ini lengkap audio visual mengancam Jokowi. Namun dari pihak kepolisian hanya menganggap ini Kenakalan remaja, pelaku hanya becanda saja dan hanya ingin mengetes Polisi saja. " Maklum anak-anak suka becanda," ujarnya dan akhirnya anak tersebut dibebaskan.

Dimana Keadilan ? dimana keadilan ? Sungguh ketidak adilan sedang dipertontonkan sekarang. Ingat Booss !!! Jejak digital itu KEJAM. Sudah beredar saat ini penanganan terkait penghinaan Presiden Jokowi yang berbeda, menampakkan ketidak adilan. Satunya ditangkap dipenjara, satunya dilepaskan begitu saja.
Analisa yang beredar ada dua yang pertama karena etnis dan agama
Sekali lagi Penulis tidak bermaksud mengangkat isu SARA ini, namun dengan beredarnya di media sosial terkait hal tersebut, ternyata tidak ada salahnya dengan dua alasan tersebut. Ada ketidak adilan, sekali lagi ketidak adilan karena dua hal tersebut.
Pelaku adalah anak pengusaha (cukong) ternama non Pribumi

Ini Fakta, kalau kita melihat videonya, seolah anak peghina presiden itu sudah optimis saya tidak akan ditangkap, apalagi pengakuannya ingin ngetes kepolisian saja. " Berani nggak dia nangkap aku !," mungkin itu yang dipikirkan pelaku tersebut.
Walhasil, ternyata betul, setelah anak tersebut katanya menyerahkan diri, akhirnya JREENGG....Manjur bin ajaib, anak itu dianggap becanda saja, maklum kenakalan remaja dan WUUSHHH langsung dilepaskan begitu saja.
Ada yang menarik yang disimak dari salah satu perkataan anak tersebut, dia berkata, INI KACUNG GUWA,,INI KACUNG GUWA..!!! Apa betul di kalangan mereka sudah menganggap pribumi sebagai kacungnya. Apa karena menganggap Presiden akan nurut dan tidak berani mengusut hal itu ? Wallahu A'lam bisshowab.

Orang awam saja sudah menilai, berapa berat perbandingannya, anak pribumi yang menghina presiden dengan share gambar saja, diedit wajahnya ke tukang tambal ban, langsung divonis 1,5 tahun. Lah,,,ini jelas menghina, mengancam meski guyonan, karena dia non pribumi langsung dilepaskan. Apa-apan ini ? Negara ini milik siapa sebetulnya ?

Agama
Opini pun beredar di masyarakat, apakah karena ini ada perbedaan agama ?
Mau tidak mau, karena perlakuan yang tidak adil dari pihak kepolisian, ini membawa efek yang besar, seolah karena agama akhirnya ada perbedaan perlakuan. Apakah betul ? Rentetan kasus terkait pelecehan terhadap Presiden, pelakunya adalah Muslim, dan hasilnya mereka ditindak lanjuti lalu divonis penjara. Namun, ketika pelakunya non muslim seolah berbeda. Penulis bukan menjustify semua karena beda agama, namun hanya melihat kasus-kasus yang ada, kenyataannya seperti itu.
Masih ingat dengan kasus pembakaran masjid di Tolikara ? Pelaku pembakaran Masjid di Tolikara malah dijamu di istana Kepresidenan, ini FAKTA !!! Beralasan ini bukan tentang agama namun etnis. Pelaku diundang ke istana ? Kok bisa ?

Kami tuntut Keadilan
Kami sebagai anak bangsa tidak terima Presiden kami dihujat bahkan dianggao kacung, seolah mereka sudah yakin meski berkata seperti itu tidak akan diusut. Entah ada apa dengan negeri ini. Semestinya ada keadilan terhadap semua pelanggaran hukum, jangan tebang pilih, jangan mau karena pesanan berbbeda pelayanan.
Kami ingin negara ini bersih dari hal-hal demikian, penulis mewakili sebagian besar netizen agar kasus tersebut diusut. Beredar di media, opini yang mengatakan, seandainya pelakunya bukan etnis non pribumi, apalagi orang tuanya pelaku tersebut wanita bercadar atau lelaki berjenggot, tentu langsung di cap TERORIS...

Lukmanul Hakim

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar