Sungguh menyakitkan, jikalau kita posisikan diri menjadi keluarga korban pembacokan, Hermansyah.
Ternyata rangkaian sikap khusus terhadap pelaku pembacokan yang ditangkap bukan hanya saat mereka menjamu dengan hidangan makanan dan minuman itu saja.
Namun, terlihat perlakuan khusus ketika mereka mencoba memutar balikkan fakta. Kongkalikong dengan media yang tidak berimbang.
Sejak kapan pelaku penjahat diberi kebebasan untuk mengikuti press confrence (konperensi pers) dan dimintai pendapatnya tentang alasan mereka sampai terjadi pembacokan. Bukankah hal itu ada di ruang pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian..?
Dari foto dan berita yang beredar pun seolah mereka menganggap nyawa manusia tak ada artinya. Dengan alibi spontanitas membacok, pelaku aslinya orang baik dan lain sebagainya.
Sungguh saya KECEWA dengan pihak kepolisian yang menangani kasus itu.
Sungguh..ini seolah tanpa mereka sadari, orang yang berpikir akan mengira ada dalang di balik kejadian tersebut.
Lihatlah pelaku pun seolah tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukan. Seolah mereka sudah yakin ada yang memback up mereka.
IRONIS SEKALI..
Astaghfirullah..
Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar